14
Okt
09

Surrogates

Surrogates

Satu hal yang saya sukai dalam film ini adalah akting para robot pengganti yang merupakan para aktor saat masa muda. Sisanya adalah aksi laga dan konflik drama standar. Menghibur, tapi tidak cukup mengguncang karena penonton pasti akan langsung teringat film semacam A.I, Bicentennial Man, maupun I, Robot.

Penilaian Film: 2/5

14
Okt
09

Uc Maymun

Uc Maymun

Uc Maymun berarti tiga monyet (Inggris: three monkeys) dalam bahasa Turki. Sebuah film drama yang menyerupai Tokyo Sonata. Getir karena bertemakan kebohongan pada sebuah keluarga di Turki. Tragis karena di akhir film semuanya adalah sebuah lingkaran setan. Sangat-sangat berbau festival.

Penilaian Film: 3/5

09
Sep
09

The Final Destination

The Final Destination

Sekali lagi sebuah film thriller biasa. Penampilan 3D tetap tidak menolong ceritanya yang mengulang seri-seri sebelumnya.

Penilaian Film: 2/5

07
Sep
09

The Orphan

The Orphan

Biasa. Entah kenapa mengingatkan saya pada sebuah film yang entah saya lupa namanya. Sebuah film thriller standar.

Penilaian Film: 2/5

07
Sep
09

Johnny Mad Dog

Johnny Mad Dog

Sebuah drama perang yang mengambil latar cerita perang saudara di Liberia. Lebih spesifik lagi mengisahkan para prajurit anak-anak dan remaja yang kontra dengan pemerintah Liberia yang pro Amerika. Selain akting para prajurit anak-anak yang begitu baik, film ini tidak menawarkan sesuatu yang baru dan amat khas sebagai sebuah film festival.

Penilaian Film: 2/5

24
Agu
09

District 9

District 9

Bayangkan film alien dimana para alien tidak menjadi yang memburu (berusaha menguasai bumi dan penduduknya) tetapi justru yang diburu. District 9 adalah jawabannya. Alien disini justru menjadi sebuah pesakitan dan minoritas yang keberadaannya diawasi manusia. Mengingatkan pada tawanan kamp konsentrasi dan politik apartheid Afrika Selatan (yang kebetulan atau tidak lokasi filmnya adalah kota Johannesburg, Afrika Selatan).

Menonton film ini seperti menonton Cloverfield. Bedanya Cloverfield menggunakan sudut pandang kamera yang merekam segala kejadian, District 9 menggunakan pendekatan film dokumenter sehingga seolah-olah merupakan kejadian nyata (lengkap dengan wawancara ala dokumenter). Akting Sharlto Copley sebagai tokoh utama Wikus van der Merwe cukup baik di sini. Efek visualnya juga baik. Sebuah film alien yang tidak patut untuk dilewatkan.

Penilaian Film: 4/5

24
Agu
09

G.I. Joe: The Rise of Cobra

G.I. Joe: The Rise of Cobra

Film yang berdasarkan serial kartun dan komik tahun 1980-1990-an. Mungkin mainannya lebih terkenal pada saat dulu dibanding sekarang. Kesan saya saat menonton film ini adalah: menghibur. Cerita yang disuguhkan cukup bagus, walau bisa dibilang terlalu ‘canggih’ dan ‘mengkhayal’. Sayang efek visual yang ditampilkan kurang mulus, sehingga terkesan seperti video game atau animasi yang kurang realistis (tapi tidak terlalu mengganggu menurut saya). Akhir ceritanya pun membuat penonton penasaran karena ternyata ancaman Cobra (organisasi teroris di film ini) baru dimulai. Mudah-mudahan sekuelnya tidak sesampah Transformers.

Penilaian Film: 3/5

23
Agu
09

Tokyo Sonata

Tokyo Sonata

Sebuah drama yang menceritakan sebuah keluarga Jepang dalam menghadapi permasalahan terpelik dalam kehidupan mereka. Rahasia, konflik, emosi semua bercampur aduk menjadikan sebuah cerita yang penuh nuansa melankoli. Pada awalnya film ini sangat baik dalam menggambarkan kondisi dan permasalahan keluarga yang ada, namun mulai kendor pada saat pertengahan, dan naik kembali menjadi baik pada saat-saat terakhir. Bagaimana sebuah keluarga mencapai titik nadir (melewati kebohongan, keterpaksaan, dan anarki), menghadapinya, dan kembali (sadar) untuk menjadi satu diceritakan dengan baik di sini. Adegan permainan piano terakhir menjadi salah satu favorit saya dalam adegan-adegan film Jepang.

Sebuah realisme kehidupan yang dapat disukai atau dicibir bagi yang menontonnya.

Penilaian Film: 3/5

23
Agu
09

Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone

Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone

Remake dari serial animasi di tahun 1995-1996 Neon Genesis Evangelion. Ini adalah bagian pertama dari empat bagian yang akan merangkum keseluruhan cerita Neon Genesis Evangelion. Dari segi cerita sebenarnya sama dengan serialnya dulu (bahkan beberapa bagian dikurangi agar ‘muat’ dalam film, tapi tanpa mengurangi esensi dan bagian penting cerita).

Berlatar cerita Jepang)pada tahun 2015, terdapat penyerangan Angel (sebuah makhluk yang luar biasa besar namun bukan robot semacam di Gundam atau monster semacam di Power Rangers. Bingung? Bayangkan saja) ke pusat keberadaan manusia Tokyo-3. Untuk melindungi manusia dan kota Tokyo-3, maka dibuatlah Evangelion (nah ini adalah robot besar yang menyerupai Gundam. Pasti lebih mudah dibayangkan) yang dikendarai oleh remaja-remaja pilihan. Film ini (dan tiga film kedepan) menceritakan semua mulai dari problem psikis individu masing-masing pengendara Eva (terutama tokoh utama Shinji Ikari), pertarungan antara Eva dan Angel yang luar biasa dahsyat, hingga jawaban mengapa Angel senantiasa menyerang Tokyo-03.

Animasi ok punya, cerita pastinya terjamin. Sebuah remake yang sangat baik.

Penilaian Film: 4/5

21
Agu
09

Taxidermia

Taxidermia

Film Hungaria yang absurd dan gelap namun unik secara visualisasi. Berisikan tiga cerita dalam tiga generasi sebuah keluarga, Taxidermia menampilkan sisi terkelam dan terkejam dari manusia. Bayangkan saja cerita seorang prajurit pada Perang Dunia II yang memiliki fantasi aneh, seorang atlet makan cepat yang obese, dan seorang pengawet binatang yang memiliki obsesi untuk mengawetkan dirinya sendiri terangkum dalam satu film. Dan percayalah, adegan terakhir film ini akan membuat penonton tergidik ngeri.

Penilaian Film: 3/5